Efek substitusi?
“Kami tidak dapat menyimpulkan dari studi ini aspek minyak zaitun apa yang mencegah stroke,” kata peneliti utama, Cecilia Samieri dari Universitas Bordeaux. “Mungkin ada efek substitusi,” tambahnya. Mengonsumsi lebih sedikit lemak jenuh berbahaya meningkatkan kesehatan pengguna minyak zaitun. Sebagaimana kita ketahui, minyak-minyak lain seperti minyak mentega, minyak bunga matahari dan lemak hewani dapat meningkatkan risiko stroke dan masalah kardiovaskuler lain. Unsur-unsur minyak zaitun sendiri, termasuk asam oleat atau polifenol, juga mungkin memegang rahasia efek perlindungannya, kata Samieri. Polifenol adalah nutrisi antioksidan yang mengurangi peradangan pada sistem vaskular. Asam oleat, asam lemak utama pada minyak zaitun, berperan menurunkan kolesterol jahat yang berbahaya bagi sistem kardiovaskuler.Jauh sebelum penelitian ini, manfaat kesehatan minyak zaitun telah dikenal luas. Di Finlandia, sebuah program kesehatan publik yang dimulai pada tahun 90-an telah mengajak masyarakat untuk menggunakan minyak zaitun. Sebagai hasilnya, insiden stroke berkurang 65%, serangan jantung berkurang 75% dan kanker berkurang 65%. Lembaga pengawasan obat dan makanan AS (FDA) menyatakan bahwa “bukti ilmiah terbatas dan tidak konklusif menunjukkan bahwa memakan sekitar 2 sendok makan (23 gram) minyak zaitun setiap hari dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner berkat lemak tak jenuh rantai tunggal di dalamnya. Untuk mencapai manfaat potensial ini, gunakanlah minyak zaitun untuk menggantikan jumlah lemak jenuh yang sama dan tidak meningkatkan jumlah kalori yang Anda makan dalam sehari.”
0 komentar:
Posting Komentar